Metode lain yang sering digunakan oleh penjahat cerdas adalah melalui pengembangan teknologi palsu. Mereka dapat menciptakan perangkat lunak atau aplikasi yang tampaknya sah, tetapi sebenarnya dirancang untuk mengumpulkan data atau merusak sistem. Contoh paling umum adalah malware yang disebarkan melalui email atau situs web yang tampaknya aman. Setelah terinstal di sistem korban, malware ini dapat mengakses dan mencuri data, atau bahkan merusak perangkat keras. Penjahat cerdas juga dapat menciptakan situs web palsu yang meniru situs web resmi untuk mencuri informasi login dan data pribadi.
Penjahat cerdas juga cenderung menggunakan teknik pemalsuan untuk menipu sistem. Mereka dapat memalsukan dokumen, identitas, atau bahkan transaksi untuk mencapai tujuan mereka. Dalam skema pemalsuan, mereka mungkin membuat dokumen palsu yang tampaknya sah atau menyamar sebagai orang lain untuk mendapatkan akses ke akun atau layanan tertentu. Teknik ini sering digunakan dalam penipuan finansial, seperti pembukaan rekening bank dengan identitas palsu atau pengajuan klaim asuransi yang tidak sah. Dengan menggunakan teknologi canggih dan keahlian dalam pemalsuan, mereka dapat membuat dokumen yang sangat sulit untuk dibedakan dari yang asli.
Tidak kalah pentingnya, penjahat cerdas juga sering mengandalkan strategi diversifikasi untuk menyembunyikan aktivitas mereka. Mereka mungkin melakukan berbagai jenis kejahatan secara bersamaan, menggunakan metode yang berbeda untuk menghindari deteksi dan menangani risiko. Misalnya, mereka mungkin terlibat dalam penipuan kredit, pencurian identitas, dan penggelapan dana, sambil menjaga jarak antara aktivitas mereka agar tidak terlihat terhubung. Dengan cara ini, mereka mengurangi kemungkinan ditangkap dan memaksimalkan keuntungan dari aktivitas ilegal mereka.