Beberapa pengguna media sosial turut mengkritik tindakan ini dan menganggap bahwa pemerintah Arab Saudi seharusnya lebih responsif terhadap perjuangan Palestina. Mereka melihat tindakan ini sebagai bukti bahwa normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel seharusnya tidak terjadi.
Israel telah mencapai perjanjian normalisasi dengan sejumlah negara Arab Muslim seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko yang ditengahi oleh Amerika Serikat pada tahun 2020 dan 2021. Sejak itu, spekulasi tentang kemungkinan normalisasi hubungan yang serupa dengan Arab Saudi terus beredar, mengingat kedua negara ini memiliki hubungan dekat dengan Amerika Serikat.
Pada awal Januari, seorang pejabat senior Saudi menyatakan bahwa negara mereka masih tertarik untuk menormalisasi hubungan dengan Israel setelah perang di Gaza berakhir. Namun, pada bulan Februari, pemerintah Arab Saudi menyatakan bahwa normalisasi tidak akan terjadi tanpa gencatan senjata dan kemajuan menuju kemerdekaan negara Palestina.
Namun, pada bulan Mei, Bloomberg melaporkan bahwa para pejabat Amerika Serikat menyatakan bahwa kesepakatan normalisasi hubungan dengan Arab Saudi masih dalam tahap perundingan. Dilaporkan juga bahwa pemerintah Saudi telah memberlakukan tindakan keras terhadap warga negaranya yang menyuarakan kritik terhadap perang Israel di Gaza, yang telah menimbulkan korban di kalangan warga sipil Palestina.