Pada hari Rabu, tanggal 7 Juli 2024, operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan oleh aparat keamanan berhasil mengungkap jaringan teroris radikal yang telah lama beroperasi di Indonesia. Operasi yang dilakukan secara rahasia ini berhasil mengamankan sejumlah tersangka yang diduga kuat terlibat dalam berbagai aksi terorisme di dalam negeri. Keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja keras dan koordinasi intensif antara berbagai lembaga penegak hukum dan intelijen.
Operasi ini dimulai dari informasi yang diperoleh oleh Badan Intelijen Negara (BIN) yang menunjukkan adanya aktivitas mencurigakan di beberapa daerah. Setelah melakukan pemantauan intensif selama beberapa bulan, tim gabungan yang terdiri dari Densus 88, TNI, dan BIN akhirnya menemukan titik terang mengenai lokasi persembunyian para tersangka. Operasi ini mencakup beberapa kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta, Surabaya, dan Medan.
Pada pukul 02.00 dini hari, tim gabungan melakukan penggerebekan serentak di berbagai lokasi yang telah diidentifikasi. Di Jakarta, penggerebekan dilakukan di sebuah rumah di daerah pinggiran kota yang selama ini digunakan sebagai markas utama. Di sana, aparat menemukan berbagai barang bukti yang menunjukkan adanya rencana serangan teror dalam waktu dekat. Barang bukti tersebut meliputi bahan peledak, senjata api, dan dokumen yang berisi rencana detail serangan.
Di Surabaya, operasi penggerebekan juga berlangsung sengit. Aparat berhasil menangkap tiga tersangka yang diduga sebagai otak di balik jaringan teroris ini. Mereka dikenal sebagai figur penting dalam kelompok tersebut dan memiliki peran strategis dalam merencanakan dan mengkoordinasikan serangan. Di lokasi penggerebekan, ditemukan pula sejumlah uang tunai dalam jumlah besar yang diduga berasal dari sumber pendanaan ilegal.