Selama beberapa dekade, ia hidup dalam ketakutan, terbayang hal-hal buruk yang menimpanya selama berada dalam hukuman. Sejak di tempat penerimaan napi baru, Casandra merasa semua mata tertuju kepadanya hingga akhirnya ia tiba di selnya yang dingin. Casandra bukanlah narapidana ‘biasa’. Ia adalah seorang wanita transgender dan dibui dalam penjara khusus lelaki.
Casandra kemudian dibawa ke sel tempat tinggalnya dan hanya dalam hitungan beberapa menit, sejumlah pria mendekatinya. “Mereka mencoba melakukan manipulasi atau mengancam supaya terlibat kontak seksual dengan mereka. Sekali saja melakukan ancaman seks itu, kita jadi mangsa empuk karena yang lain pun akan ikutan minta jatah, yang lebih tepat dikatakan sebagai pemerkosaan dan bukan sukarela.”
Casandra mengaku bahwa ia dipaksa melakukan tindakan seks lebih dari 2.000 kali ketika sedang menjalani hukuman selama sekitar 4 tahun. “Itu memang pemerkosaan dan saya didera dan dihajar hingga akhirnya saya sadar harus melakukannya untuk bisa bertahan hidup,” katanya. “Sungguh bak neraka di bumi, seakan saya sudah mati dan beginilah hukuman saya.”