"Dari jumat (6/4) pasien berdatangan. Sampai hari ini, yang meninggal itu total 20 orang. Satu diantaranya sudah meninggal ketika datang ke sini," ujar Yani.
Yani menuturkan juga, meski korban terindikasi keracunan miras oplosan, namun pihaknya belum dapat mengungkap kandungan yang diminum korban.
"Kita belum bisa memastikan kandungan apa yang diminum. Kepolisian sudah mengambil sampelnya," ujarnya.
Rumah Sakit bersiaga dengan membuka posko serta bilik khusus yang diperuntukkan untuk rawat inap pasien dengan gejala serupa.
"Kami akan siapkan blok khusus yang terpisah dengan pasien lain. kami punya pasien lain yang harus dijaga. Kami siapkan ruangan yang bisa menampung 20 pasien untuk antisipasi pasien bertambah," ucap Yani.
Untuk diketahui, kasus dugaan keracunan miras oplosan bukan pertama kali terjadi. Evi Sukmawati selaku humas RSUD Cicalengka mengungkap, kasus seperti ini pernah terjadi tiga tahun silam, saat malam takbiran di tahun 2015. Saat itu, 12 orang dirawat dengan rincian 6 orang meninggal.