Namun, penting untuk dicatat bahwa risiko ini tidak terus meningkat seiring dengan durasi penggunaan IUD, dan penemuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan korelasi antara kontrasepsi hormonal dan kanker payudara.
Sebelumnya, American College of Obstetricians and Gynecologists juga telah mempublikasikan penelitian terkait hubungan antara kontrasepsi hormonal dan risiko kanker payudara. Dari hasil penelitian itu, Kelsey Hampton, direktur komunikasi dan pendidikan misi untuk Susan G. Komen Breast Cancer Foundation, menekankan bahwa meskipun hasil penelitian menyajikan peningkatan risiko yang mengkhawatirkan, namun hal ini seharusnya tidak membuat orang merasa takut. Data tersebut seharusnya dijadikan sebagai tambahan informasi yang dapat digunakan untuk berdiskusi dengan dokter.
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah apakah penggunaan IUD seharusnya sepenuhnya dihindari? Menurut pandangan Dr. Eleanor Bimla Schwarz, seorang profesor kedokteran di University of California, San Francisco, manfaat IUD jauh lebih besar daripada risikonya. Data yang menyebutkan risiko sangat kecil, yakni satu dari seribu, untuk didiagnosis mengidap kanker payudara, seharusnya tidak mengubah perspektif wanita terhadap penggunaan IUD sebagai pilihan kontrasepsi.