Aliansi Mahasiswa Resah Universitas Brawijaya (UB) melakukan aksi demontrasi yang menolak kenaikan uang kuliah tunggal atau UKT pada Rabu, 22 Mei 2024. Demo ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan tersebut, yang dianggap memberatkan bagi mahasiswa dan keluarga mereka. Aksi demo tersebut dilaksanakan di berbagai lokasi strategis di kampus UB, menarik perhatian masyarakat luas serta menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Sekitar lebih dari 300 massa aksi memenuhi halaman gedung rektorat Universitas Brawijaya. Menurutnya, kenaikan UKT akan membantu UB untuk memperbaiki sarana dan prasarana serta menambah fasilitas pendidikan bagi mahasiswa. Namun, para mahasiswa menilai kebijakan ini sebagai suatu langkah yang tidak memperhatikan kondisi ekonomi mereka dan keluarga.
Para demonstran mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap semakin meningkatnya beban biaya pendidikan yang harus mereka tanggung. Mereka menekankan bahwa banyak mahasiswa UB yang berasal dari latar belakang ekonomi menengah ke bawah, dan kenaikan UKT ini akan membuat mereka semakin sulit untuk melanjutkan studi. Selain itu, mereka juga menyoroti kurangnya transparansi dalam pengelolaan keuangan universitas dan meminta rektorat untuk lebih terbuka dalam menangani masalah ini.