Julie Carrier, profesor psikologi yang terlibat dalam penelitian, menjelaskan bahwa reseptor adenosin secara alami menurun seiring bertambahnya usia. “Ini bisa menjelaskan mengapa otak muda lebih rentan terhadap stimulasi kafein saat malam,” ujarnya.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa kafein, yang sering digunakan sebagai stimulan untuk kuat begadang, dapat secara signifikan mengganggu efisiensi pemulihan otak selama tidur malam. Hal ini berpotensi negatif pada pemrosesan memori dan fungsi kognitif. Mengingat konsumsi kafein yang sangat luas di seluruh dunia, para peneliti menekankan pentingnya masyarakat, terutama kaum muda, untuk memahami efek ini. Studi lanjutan diperlukan untuk memahami dampak jangka panjang perubahan gelombang otak akibat kafein terhadap kesehatan kognitif dan fungsi tubuh sehari-hari, serta untuk menyusun rekomendasi konsumsi kafein yang lebih personal