Sementara itu, kelompok yang minum kopi dari pagi hingga malam hari tidak menunjukkan penurunan risiko kematian secara signifikan. Temuan ini mengindikasikan bahwa waktu konsumsi kopi sangat berpengaruh terhadap manfaat yang diperoleh tubuh.
Penelitian Observasional Tapi Relevan
Penting untuk dicatat bahwa studi ini bersifat observasional, bukan eksperimental. Artinya, peneliti tidak secara langsung mengontrol variabel seperti dalam uji coba klinis. Namun, hasilnya tetap relevan dan memberikan gambaran penting bagi gaya hidup masyarakat modern.
Ahli gizi terdaftar Vanessa King, yang tidak terlibat langsung dalam studi ini, menjelaskan bahwa meskipun penelitian ini bukan "standar emas" dalam dunia medis, temuan tersebut tetap berharga sebagai informasi awal yang bisa ditindaklanjuti oleh studi lanjutan yang lebih mendalam.
Manfaat Terasa Baik dari Kopi Berkafein Maupun Tanpa Kafein
Hal menarik lainnya dari studi ini adalah bahwa manfaat perlindungan kesehatan yang diperoleh tidak hanya berasal dari kopi berkafein. Peminum kopi tanpa kafein di pagi hari juga menunjukkan penurunan risiko kematian, yang berarti komponen lain dalam kopi seperti antioksidan dan senyawa polifenol juga bisa berperan penting.
Hal ini membuka perspektif baru bahwa kopi bukan hanya tentang kandungan kafeinnya, tetapi juga senyawa aktif lain yang turut memberikan efek positif bagi tubuh, terutama jika dikonsumsi di waktu yang tepat.
Faktor Risiko Lain Sudah Diperhitungkan
Agar hasil penelitian lebih akurat, peneliti sudah menyesuaikan banyak faktor yang bisa memengaruhi hasil, seperti usia, jenis kelamin, latar belakang etnis, pendidikan, penghasilan, pola tidur, aktivitas fisik, dan kondisi medis tertentu seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan kadar kolesterol. Ini penting agar efek yang terlihat benar-benar berasal dari pola waktu minum kopi, bukan dari faktor lain.