Musik telah lama diakui sebagai media yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan otak, terutama pada anak-anak. Menurut Michelle Brigitta Shanny, seorang psikolog klinis anak dan remaja dari Universitas Padjajaran, musik memiliki peran yang sangat krusial dalam mengembangkan fungsi otak anak melalui stimulasi sensorik yang tepat. Selama fase pertumbuhan, otak anak mengalami plasticity yang tinggi, yang memungkinkan terbentuknya dan penguatan koneksi antar-neuron melalui pengalaman yang mereka dapatkan, termasuk dari musik.
Michelle menjelaskan bahwa paparan musik dapat memberikan effek positif pada berbagai aspek kognitif anak. Misalnya, ia dapat meningkatkan pemrosesan bahasa dan suara pada lobus temporal, memperkuat kemampuan berfokus dan berpikir di lobus frontal, serta mendukung koordinasi motorik melalui cerebellum. Hal ini sangat penting, mengingat pengembangan kemampuan bahasa anak menjadi salah satu fondasi utama untuk keterampilan membaca yang baik.
Lebih lanjut, Michelle menekankan bahwa musik berkontribusi pada perkembangan keterampilan fonologis dan kosakata anak, yang semuanya berhubungan erat dengan kemampuan membaca mereka di kemudian hari. Musik tidak hanya berfungsi sebagai hiburan; ia juga menjadi alat penting dalam membantu anak-anak mengekspresikan perasaan mereka, memahami emosi, serta menenangkan diri. Kegiatan seperti menari atau bermain alat musik juga sangat bermanfaat dalam memperkuat integrasi sensorimotor anak.