Tahapan Latihan yang Benar
Selain pemeriksaan medis, Dr. Iwan juga mengingatkan pentingnya menjalani latihan secara bertahap. Pemanasan sebelum berlari sangat dianjurkan untuk membantu tubuh menyesuaikan diri dengan aktivitas fisik yang lebih berat. Pemanasan selama 10 hingga 15 menit dapat membantu meningkatkan suhu tubuh, serta mempersiapkan otot dan jantung agar lebih siap beraktivitas.
“Jantung perlu diberi beban secara perlahan. Jadi, saat kita mulai berlari, tubuh sudah siap untuk bekerja lebih keras,” ujar Dr. Iwan.
Setelah pemanasan, pemula disarankan untuk mulai berlari dengan intensitas rendah dan meningkatkan beban secara bertahap. Ini akan membantu mencegah cedera dan kelelahan yang berlebihan. Selain itu, tahap pendinginan (cooling down) setelah berlari juga sangat penting untuk mengembalikan tubuh ke kondisi normal dan menurunkan detak jantung secara perlahan.
Waspadai Tanda-tanda Gangguan Jantung
Selama berlari, tubuh seringkali memberikan sinyal adanya masalah kesehatan. Dr. Iwan mengingatkan agar kita tidak mengabaikan tanda-tanda awal gangguan jantung, seperti:
-
Nyeri dada, terutama saat beraktivitas.
-
Detak jantung tidak beraturan atau berdebar-debar.
-
Pusing atau vertigo, yang membuat tubuh terasa lemah atau ingin pingsan.
-
Sesak napas yang tidak wajar, meskipun pada intensitas ringan.
-
Rasa lelah yang berlebihan tanpa sebab jelas.