Tampang.com | Kurang tidur atau pola tidur yang tidak teratur semakin menjadi masalah serius di kalangan masyarakat Indonesia. Dalam data Riskesdas terakhir, lebih dari 40% masyarakat Indonesia dilaporkan memiliki kualitas tidur yang buruk, dengan durasi tidur kurang dari 6 jam per malam. Fenomena ini tidak bisa dianggap remeh, karena berpotensi menurunkan produktivitas, meningkatkan risiko penyakit kronis, hingga gangguan kesehatan mental.
Kurang Tidur Meningkatkan Risiko Penyakit Kronis
WHO menyebut kurang tidur sebagai salah satu faktor risiko yang mulai mengkhawatirkan di negara berkembang, termasuk Indonesia. Beberapa riset menunjukkan bahwa kurang tidur berkaitan erat dengan meningkatnya risiko hipertensi, diabetes, dan gangguan jantung.
“Tubuh membutuhkan tidur untuk memulihkan fungsi organ dan menjaga sistem imun. Kurang tidur secara terus-menerus dapat memicu peradangan kronis dan mempercepat proses degeneratif,” jelas dr. Livia, spesialis kesehatan tidur dari RSUPN Cipto Mangunkusumo.
Kesehatan Mental dan Tidur Saling Berkaitan
Tidur bukan hanya soal fisik, tetapi juga kesehatan mental. Orang dengan kebiasaan tidur yang buruk lebih rentan mengalami stres, depresi, dan gangguan kecemasan. Kondisi ini makin buruk bila didukung oleh tekanan pekerjaan atau kehidupan perkotaan yang padat.