“Tidur yang berkualitas berperan dalam regulasi emosi dan fungsi kognitif. Kurangnya tidur menyebabkan otak sulit fokus, mudah lelah, dan cenderung emosional,” tambah dr. Livia.
Gaya Hidup Modern dan Peran Teknologi
Penggunaan gadget sebelum tidur, tuntutan kerja yang tinggi, serta budaya begadang memperparah kondisi ini. Masyarakat kini cenderung menunda tidur untuk hiburan digital, seperti scrolling media sosial atau menonton film hingga larut malam.
“Kita harus menyadari bahwa tidur bukan pemborosan waktu. Justru, kebiasaan menunda tidur demi produktivitas bisa menjadi bumerang,” kata dr. Livia.
Upaya Pemerintah dan Edukasi Tidur Sehat
Sayangnya, kesadaran masyarakat tentang pentingnya tidur masih rendah, dan edukasi soal tidur sehat belum jadi prioritas dalam program kesehatan publik. Padahal, tidur merupakan aspek esensial dari gaya hidup sehat yang seharusnya masuk dalam program nasional seperti Germas.
“Pemerintah perlu mengintegrasikan edukasi tidur sehat dalam kampanye kesehatan. Ini penting, karena efek jangka panjang dari kurang tidur bisa menggerus anggaran kesehatan publik,” ujar dr. Livia.