Tampang.com | Kista ovarium kerap diasosiasikan dengan perempuan dewasa, padahal kondisi ini juga bisa terjadi sejak usia remaja. Meski sebagian besar bersifat jinak, kista tetap perlu diwaspadai karena dapat memengaruhi kesehatan reproduksi bila tak ditangani sejak dini. Mengutip dari laman Kemenkes, kista ovarium adalah kantong berisi cairan yang terbentuk di dalam atau di permukaan indung telur (ovarium). Sebagian besar kista tidak menimbulkan gejala, namun bisa berkembang menjadi lebih besar dan menyebabkan nyeri perut, gangguan menstruasi, hingga komplikasi bila dibiarkan.
Peran Hormon dalam Terbentuknya Kista
Menurut dr. Rizki Azaria, MMR, sebagian besar kista yang muncul pada remaja bersifat fungsional, artinya terbentuk sebagai bagian dari siklus menstruasi yang normal. Dua jenis kista fungsional yang umum dijumpai adalah kista folikuler dan kista korpus luteum. “Kista jenis ini biasanya muncul akibat ketidakseimbangan hormon, terutama antara estrogen dan progesteron,” ujar dr. Rizki kepada Kompas.com, Selasa (27/5/2025). Kendati begitu, ada pula kista patologis seperti endometrioma, dermoid atau kistadenoma yang perlu diawasi lebih ketat. Sebabnya indung telur mulai aktif sejak pubertas, remaja putri yang sudah haid memang dapat mengalami kista, meski sebagian besar tetap jinak.