Konsumsi makanan berlemak juga dapat mempengaruhi kesehatan pencernaan. Makanan berlemak cenderung lebih sulit dicerna dibandingkan dengan karbohidrat atau protein. Rendahnya kecepatan pencernaan dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan, seperti sembelit dan gangguan lambung. Selain itu, konsumsi lemak berlebih dapat mengganggu keseimbangan flora usus, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan pencernaan secara keseluruhan.
Bahaya lain yang sering diabaikan adalah dampaknya terhadap kesehatan mental. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara konsumsi makanan berlemak yang tinggi dengan risiko depresi dan kecemasan. Makanan berlemak sering kali kurang bernutrisi dan dapat menggeser pola makan yang seimbang, sehingga mempengaruhi asupan nutrisi penting yang diperlukan untuk kesehatan mental. Tak jarang, orang cenderung mengandalkan makanan ini untuk pelipur lara, sehingga menyuburkan siklus ketergantungan yang tidak sehat.
Bahkan, beberapa jenis lemak trans, yang sering ditemukan dalam makanan olahan dan cepat saji, sangat berbahaya bagi kesehatan. Lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL), yang meningkatkan risiko penyakit jantung. Penggunaan lemak trans dalam makanan semakin banyak dilarang di berbagai negara karena dampaknya yang merugikan.