Tampang

Reformasi Belanja Pemerintah Daerah di Tengah Pencairan Anggaran yang Seret

27 Jun 2024 19:28 wib. 46
0 0
Reformasi Belanja Pemerintah Daerah di Tengah Pencairan Anggaran yang Seret
Sumber foto: iStock

 Ekonomi senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Aviliani, menyatakan kekhawatirannya terhadap pelemahan rupiah dan belakangan ini. Menurutnya, penanganan masalah ini perlu dilakukan dengan menggandeng belanja negara untuk menopang perekonomian yang tidak dalam kondisi baik.

Pada masa transisi pemerintahan, belanja negara yang langsung berdampak pada masyarakat terlihat turun. Secara khusus, proyek infrastruktur mengalami kemunduran yang dirasakan oleh banyak pihak. Aviliani berpendapat bahwa dalam situasi seperti ini, pemerintah, terutama daerah, seharusnya mempercepat belanja dalam negeri.

Ia juga mencatat bahwa 80% pemerintahan daerah dikepalai oleh pejabat gubernur, wali kota, dan bupati, yang banyak mengalami keterbatasan kewenangan. Akibatnya, para pejabat ini enggan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk belanja. Mereka lebih memilih untuk menunggu hingga penjabat definitif ditunjuk pasca Pemilihan Kepala Daerah serentak 2024.

Lebih jauh, Aviliani menyatakan bahwa para penjabat tersebut cenderung bermain aman dengan sikap, "Sudahlah, urusan itu nanti di November." Dia menegaskan bahwa dalam kondisi ekonomi saat ini, belanja pemerintah merupakan solusi untuk menjaga daya beli masyarakat. Menurutnya, pendekatan ini penting dalam mencegah buruknya perekonomian Indonesia.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%