Dampak negatif dari kebiasaan ini cukup luas. Seseorang yang terlalu sering mendapatkan omelan cenderung merasa tertekan dan lelah secara emosional, sehingga hal ini akan membuat suasana hubungan menjadi kaku. Akibatnya, orang-orang di sekitar Anda mungkin mulai menjauh atau bahkan menghindar dari interaksi.
Sebagai contoh, bayangkan seorang teman yang selalu mengingatkan Anda untuk tidak makan makanan cepat saji, tetapi dengan nada yang mengomel. Alih-alih merasa termotivasi, Anda justru merasa terganggu dan semakin enggan mendengarkan nasihatnya.
Sebagai alternatif, cobalah menggunakan pendekatan yang lebih lembut. Misalnya, bisa Anda bilang, "Aku khawatir tentang kesehatanmu. Mari kita cari alternatif makanan yang lebih sehat bersama" sambil tetap menghargai usaha kecil yang sudah mereka lakukan. Dengan cara ini, orang lain akan merasa didukung, bukan dihakimi.
3. Mengkritik Tanpa Memberi Solusi
Kritik, jika disampaikan dengan cara yang tepat, bisa menjadi alat yang sangat berguna untuk perbaikan. Namun, kritik yang diberikan tanpa memberikan solusi justru bisa membuat orang lain merasa diserang dan tidak dihargai, yang pada akhirnya dapat merusak hubungan Anda.
Efek negatif dari memberikan kritik yang tidak membangun ini sangat jelas. Pertama, orang yang dikritik bisa kehilangan motivasi sekaligus merasa gagal. Kedua, hubungan antara Anda dan orang tersebut bisa menjadi tegang akibat kritik yang tidak konstruktif. Penting untuk disadari bahwa Anda dapat dianggap hanya mencari kesalahan tanpa memberikan jalan keluar.
Contoh kasus yang umum terjadi adalah apabila Anda mengatakan kepada rekan kerja, "Laporanmu sangat buruk!" tanpa menjelaskan apa yang perlu diperbaiki. Ini tidak hanya membuat rekan tersebut merasa frustrasi, tetapi juga bingung dengan apa yang harus dilakukan selanjutnya untuk memperbaiki dirinya.
Solusi yang lebih baik adalah memulai dengan apresiasi: "Kerjamu selama ini sangat bagus, tapi ada beberapa hal yang bisa kita tingkatkan." Sampaikan juga saran konkret seperti, "Bagaimana jika kita menambahkan data ini agar laporannya lebih lengkap?" Dengan menjadi pendengar yang baik, Anda dapat menjadikan kritik sebagai ajang diskusi yang konstruktif, bukan sekadar perintah.