Berdasarkan data yang diperoleh dari WHO (World Health Organization) pada tahun 2010 bahwa setidaknya terdapat 285 juta orang menderita gangguan penglihatan di seluruh dunia. Angka tersebut mencapai 4,24% dari total populasi dunia. Dan jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat terus seiring berkembangnya populasi manusia. Gangguan penglihatan tersebut banyak yang terjadi akibat adanya kelainan refraksi yang tidak atau kurang mendapatkan koreksi yang sesuai. Kelainan refraksi mata tersebut di antaranya adalah seperti berikut ini :
- Miopia atau rabun jauh, di mana penderitanya menggunakan kacamata minus untuk membantu melihat objek jauh dengan jelas.
- Hipermetropia atau rabun dekat, yaitu penderita kelainan ini bisa melihat secara jelas objek yang jauh, tetapi tidak begitu dengan objek yang dekat sehingga harus dibantu oleh kacamata plus.
- Astigmatisma atau mata silinder yaitu kelainan pembiasan pada mata, di mata susah memfokuskan cahaya sehingga objek yang dilihat terdistrorsi.
- Presbiopia atau rabun tua di mana kemampuan mata untuk fokus pada objek yang dekat menjadi menurun.
Dalam memperbaiki kelainan pada mata, kini ada operasi mata yang disebut Lasik. Operasi mata lasik tersebut merupakan pembedahan yang menggunakan laser agar dapat mengkoreksi fungsi penglihatan mata. Prosedur operasi lasik ini bertujuan agar dapat memperbaiki kesalahan bias dengan membentuk kembali kornea. Dengan begitu maka cahaya yang jatuh pada kornea dapat benar-benar fokus pada retina. Dengan begitu akan menghilangkan kebutuhan kacamata maupun lensa kontak serta meningkatkan sebagian besar fungsi dari penglihatan mata.