Membedakan jenis hubungan ini penting karena tidak semua bentuk pertemanan di kantor akan memberikan dampak yang sama. Dengan memahami kategorinya, seseorang bisa menentukan seberapa dalam ingin berinvestasi dalam hubungan tersebut.
Manfaat Memiliki Teman di Tempat Kerja
Menurut Friedman, membina pertemanan di tempat kerja dapat meningkatkan kreativitas, rasa aman secara psikologis, hingga rasa empati antar karyawan. Jika atasan dan manajemen mampu menciptakan suasana kerja yang mendukung hubungan positif, maka tim akan lebih terbuka secara emosional, adaptif terhadap perubahan, dan rendah hati dalam menghadapi tantangan.
Pasca pandemi, pentingnya pertemanan di lingkungan kerja semakin terasa, terlebih dengan semakin maraknya sistem kerja jarak jauh dan hybrid. Dalam situasi ini, hubungan yang hangat dengan rekan kerja bisa menjadi sumber dukungan emosional yang penting untuk menjaga kesehatan mental dan produktivitas.
Hubungan yang paling bermanfaat adalah pertemanan yang mendalam seperti sahabat kantor. Meskipun jarang terbentuk karena butuh usaha emosional besar, hubungan ini mampu meningkatkan kepuasan kerja, motivasi, dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Namun, bagi yang merasa sulit membangun kedekatan seperti itu, teman dekat dan teman kantor biasa pun sudah cukup memberikan dampak positif. Hubungan ini relatif mudah dikelola dan tidak terlalu melelahkan secara emosional, tetapi tetap bisa meningkatkan suasana kerja yang menyenangkan dan kooperatif.
Risiko dan Tantangan dalam Pertemanan Kerja
Meski bermanfaat, pertemanan di kantor bukan tanpa risiko. Hubungan yang terlalu dekat bisa menimbulkan konflik, terutama saat menyangkut distribusi beban kerja atau perbedaan pendapat dalam tim. Oleh karena itu, penting untuk menjaga batas profesionalisme meski sudah menjalin hubungan yang akrab.
Sementara itu, jika kamu termasuk orang yang tidak cocok dengan beberapa rekan kerja, menjauh bisa menjadi strategi terbaik. Ini bisa dilakukan tanpa harus menciptakan konflik terbuka—cukup menjaga jarak secara profesional namun tetap menjaga kualitas kerja.
Tetapi, terlalu sering menjauh atau enggan menjalin hubungan bisa berdampak negatif. Karyawan yang kurang memiliki teman biasanya merasa pekerjaannya tidak bermakna dan sulit berkembang dalam kariernya. Selain itu, risiko merasa kesepian dan terisolasi akan semakin tinggi, yang bisa berpengaruh buruk terhadap kesehatan mental dan fisik.