Psikolog Klinis yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya, Kota Denpasar, Bali, Nena Mawar Sari, memberikan peringatan penting mengenai bahaya oversharing, atau kecenderungan untuk membagikan terlalu banyak informasi di media sosial. Dia menekankan bahwa perilaku ini tidak hanya dapat menguntungkan individu tersebut, tetapi juga berpotensi merugikan orang lain.
Dalam wawancara yang berlangsung di Jakarta pada hari Selasa, Nena menjelaskan bahwa perilaku oversharing sering kali berkaitan erat dengan kebutuhan manusia untuk mendapatkan pengakuan dan validasi dari orang lain. "Terdapat banyak faktor yang mendorong seseorang merasa perlu untuk mendapatkan pengakuan, sehingga mereka merasa dipandang sebagai individu yang peduli dan mampu menyajikan informasi dengan cepat," ungkapnya.
Orang-orang yang sering membagikan informasi secara berlebihan seringkali merasakan kepuasan ketika unggahan mereka mendulang interaksi, baik berupa "likes", komentar, maupun dibagikan ulang oleh pengguna lain. Sayangnya, ini termasuk dalam kasus di mana informasi yang dibagikan bisa sangat sensitif atau bahkan menyakitkan, seperti foto korban kecelakaan tragis.