1. Teknik Valsalva
Ini adalah teknik yang paling umum dan sering direkomendasikan. Caranya sederhana:
- Pencet hidung rapat-rapat.
- Tutup mulut.
- Hembuskan napas perlahan melalui hidung yang tertutup, seolah-olah berusaha mendorong udara keluar.
- Lakukan dengan lembut agar tidak menimbulkan tekanan berlebihan yang justru dapat merusak telinga.
Tujuan dari teknik ini adalah untuk menciptakan tekanan balik yang mendorong udara masuk ke saluran Eustachius, sehingga menyamakan tekanan di telinga tengah. Efektivitasnya sering terasa dalam beberapa detik dengan sensasi "pop" di telinga.
2. Menelan atau Menguap
Gerakan menelan dan menguap secara alami mengaktifkan otot-otot di tenggorokan yang membantu membuka saluran Eustachius. Ini adalah metode yang sangat aman dan bisa dilakukan berulang kali. Saat melakukan perjalanan udara, mengunyah permen karet atau mengulum permen keras bisa merangsang produksi air liur, yang pada gilirannya akan memicu aktivitas menelan lebih sering. Menguap selebar mungkin juga sangat efektif.
3. Menggerakkan Rahang
Menggerakkan rahang, seperti gerakan menguap atau mengunyah, dapat membantu memijat otot di sekitar saluran Eustachius dan mendorongnya untuk membuka. Cobalah menggerakkan rahang ke kiri dan kanan, atau buka-tutup mulut secara berulang.
4. Menggunakan Dekongestan (jika diperlukan)
Jika saluran Eustachius tersumbat karena lendir akibat pilek, alergi, atau sinusitis sebelum perjalanan, penggunaan dekongestan hidung (semprot atau oral) dapat membantu. Dekongestan bekerja dengan menyempitkan pembuluh darah di hidung dan tenggorokan, mengurangi pembengkakan dan memungkinkan saluran Eustachius terbuka lebih mudah.