Selain faktor penuaan fisik, gaya hidup juga dapat berkontribusi terhadap perubahan pola tidur. Misalnya, orang tua yang sudah pensiun mungkin lebih sering tidur siang di siang hari dan kurang aktif bergerak, sehingga berpengaruh juga terhadap kualitas tidur mereka di malam hari, seperti yang diungkapkan oleh dokter spesialis tidur, Abhay Sharma. Perubahan pada kesehatan fisik dan mental, seperti diabetes, gangguan pencernaan, kecemasan, dan kondisi lain yang muncul seiring bertambahnya usia, juga bisa memengaruhi kualitas tidur seseorang.
Kondisi yang disebut sindrom fase tidur lanjut (ASPS) juga umum terjadi pada orang lanjut usia. "Ini adalah kondisi yang menyebabkan seseorang tidur lebih awal namun terbangun di tengah malam dengan kesulitan untuk kembali tidur," kata Dr. John. Faktor-faktor lain yang bisa berkontribusi adalah kurangnya rutinitas, minimnya paparan sinar matahari, serta perasaan kesepian dan kebosanan.
Untuk membantu mengatasi gangguan tidur yang sering dialami orang dewasa yang lebih tua, para ahli memberikan beberapa tips berguna. Pertama, tetap aktif beraktivitas di siang hari, meskipun sudah pensiun. Aktivitas fisik dapat mendorong keinginan tidur di malam hari. Selain itu, waktu tidur siang juga perlu dibatasi agar tidak terlalu lama. Melakukan olahraga secara teratur juga sangat dianjurkan, tetapi disarankan untuk dilakukan di pagi atau siang hari agar tidak mengganggu tidur malam.