Dalam berinteraksi, berkomunikasi, dan bersosialisasi, kita akan dihadapkan dan dipertemukan dengan orang dari berbagai latar belakang. Cara berpikir dan bersikap tiap orang pun tak selalu sama. Ada orang yang pengertian, ada juga orang yang selalu merasa paling benar.
Menyikapi dan menghadapi orang yang selalu merasa paling benar bisa cukup menyulitkan. Di satu sisi, kita tak tahan dengan sikapnya. Namun, di sisi lain harga diri kita bisa terluka jika kita selalu mengalah kepadanya. Berikut ini ada lima cara yang bisa dicoba agar emosi kita tidak mudah tersulut saat menghadapi orang yang selalu merasa paling benar.
Mengutip buku The Things You Can See Only when You Slow Down, kedewasaan dibentuk dari pengalaman. Satu pelajaran dalam kedewasaan adalah kita seharusnya tidak terlalu ambil pusing dengan apa yang ada di dalam pikiran kita, dan kita harus belajar untuk meredam ego kita dan melihat gambaran yang lebih besar. Sebelum kita membiarkan emosi kita tersulut atau meledak-ledak, kita perlu kembali ke dalam diri lebih dulu. Atur napas dan usahakan untuk tenangkan diri lebih dulu sebelum menanggapi atau merespons perkataan orang yang merasa dirinya paling benar sendiri.