Tampang

Thomas Piketty: Analisis Ekonomi Kekayaan dan Ketimpangan

27 Jun 2024 16:11 wib. 27
0 0
Thomas Piketty
Sumber foto: Pinterest

Thomas Piketty, seorang ekonom terkemuka dari Perancis, telah menarik perhatian dunia dengan karyanya yang berjudul "Capital in the Twenty-First Century". Karyanya ini telah membawa perdebatan yang sengit tentang isu kekayaan dan ketimpangan ekonomi di era modern. Piketty melakukan analisis mendalam tentang distribusi kekayaan dan pendapatan, menyoroti kesenjangan yang semakin melebar antara kelompok kaya dan miskin. Melalui karyanya, Piketty mempertanyakan model pertumbuhan ekonomi yang selama ini dianggap sebagai solusi untuk mengurangi ketimpangan.

Piketty menjelaskan bahwa ketimpangan ekonomi tidak hanya terjadi akibat perbedaan upah, tetapi juga karena akumulasi kekayaan yang semakin besar di tangan kelompok kaya. Menurutnya, salah satu faktor yang menyebabkan ketimpangan semakin melebar adalah pertumbuhan kekayaan secara eksponensial, yang pada akhirnya akan mengarah pada dominasi ekonomi oleh sebagian kecil masyarakat.

Dalam karyanya, Piketty mengusulkan solusi untuk mengurangi ketimpangan ekonomi, di antaranya adalah melalui peningkatan pajak atas kekayaan dan pendapatan. Menurutnya, pajak atas kekayaan yang tinggi dapat membantu mengurangi akumulasi kekayaan yang tidak sehat dan memastikan distribusi kekayaan yang lebih adil di masyarakat. Meskipun usulannya ini menuai kontroversi di kalangan pebisnis dan politisi, namun menjadi sorotan utama dalam perdebatan ekonomi global.

Piketty juga mencatat bahwa ketimpangan ekonomi dapat memicu permasalahan sosial dan politik yang berbahaya, seperti ketidakstabilan politik, kerusuhan sosial, dan ketidakadilan yang semakin melebar. Dengan melihat tren ketimpangan yang semakin tak terkendali, Piketty mendesak pemerintah dan masyarakat untuk mengambil tindakan nyata guna mengatasi masalah ini sebelum terlambat.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%