Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam perjalanannya ke Amerika Serikat pada akhir Juli ini, dikabarkan enggan untuk singgah di negara-negara Eropa. Penyiaran Israel melaporkan bahwa Netanyahu sempat mempertimbangkan untuk mampir di Eropa selama lawatannya ke AS, namun hal ini ditunda akibat potensi surat penangkapannya dari Mahkamah Kriminal Internasional (International Criminal Court/ICC).
Diketahui bahwa negara-negara Eropa yang mungkin akan dikunjungi oleh Netanyahu dalam perjalanan ke AS adalah Hungaria atau Ceko, yang merupakan sekutu dekat dari Israel. Ide persinggahan di Eropa muncul karena pesawat yang ditumpangi oleh Netanyahu tidak dapat melakukan penerbangan langsung dari Tel Aviv ke Washington dikarenakan banyaknya penumpang.
Penerbangan translantik ini biasanya melewati Samudra Atlantik dari Eropa, Afrika, Asia Selatan, atau Timur Tengah menuju Amerika Utara, Amerika Tengah, atau Amerika Selatan. Namun, kabarnya rencana kunjungan persinggahan di Eropa terpaksa dibatalkan atas adanya kekhawatiran akan kemungkinan dikeluarkannya surat perintah penangkapan untuk Netanyahu oleh ICC, seperti yang dikutip oleh Al Jazeera pada hari Rabu (10/7).
Selain itu, Netanyahu juga direncanakan akan melawat ke AS dengan rombongan terbatas, dimana dia dijadwalkan untuk menyampaikan pidato pada tanggal 24 Juli di hadapan Kongres AS. Pada bulan Mei sebelumnya, Jaksa penuntut ICC, Karim Khan, telah mengajukan permohonan kepada pengadilan untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.