Tampang.com | Keamanan data publik kembali menjadi sorotan setelah sejumlah layanan pemerintah dan lembaga swasta di Indonesia kembali diserang oleh peretas sepanjang awal 2025. Dari situs kementerian, layanan pendidikan, hingga sistem rumah sakit digital, semua menjadi target empuk. Pertanyaannya, apakah data pribadi kita benar-benar aman?
Kebocoran Terus Terulang, Tapi Perlindungan Masih Lemah
Sepanjang kuartal pertama 2025, tercatat lebih dari 25 insiden kebocoran data yang melibatkan jutaan akun warga. Kasus-kasus ini sering kali tak direspons dengan transparan, bahkan sebagian besar tanpa kejelasan tindak lanjut hukum.
“Indonesia darurat siber. Tapi sayangnya, infrastruktur dan regulasi kita masih tertinggal,” kata Irwan Syahputra, pakar keamanan digital dari ICT Watch.
Target Utama: Layanan Pemerintah dan Institusi Strategis
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengakui bahwa sebagian besar serangan menyasar data di sektor publik, termasuk layanan e-KTP, BPJS, dan portal pendidikan. Para pelaku bukan hanya peretas lokal, tapi juga sindikat internasional.