Nilai tukar rupiah pada Kamis (13/6) ditutup pada level Rp16.270 per dolar AS, menunjukkan kenaikan sebesar 24,5 poin atau 0,15 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya. Hal ini menandai pergerakan menggembirakan bagi mata uang Garuda, meskipun terjadi penurunan mayoritas mata uang di kawasan Asia. Pada sesi perdagangan yang sama, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp16.286 per dolar AS.
Di kawasan Asia, sebagian besar mata uang mengalami penurunan. Yuan China turun 0,15 persen, yen Jepang turun 0,33 persen, dolar Singapura melemah 0,14 persen, dan baht Thailand turun 0,01 persen. Meskipun demikian, ringgit Malaysia berhasil naik 0,13 persen dan won Korea Selatan naik 0,16 persen.
Tidak hanya mata uang di Asia, mata uang negara maju juga mengalami pelemahan. Poundsterling Inggris turun 0,09 persen, franc Swiss turun 0,12 persen, dolar Kanada melemah 0,15 persen, dan dolar Australia juga mengalami pelemahan sebesar 0,20 persen. Hanya euro Eropa yang mencatatkan kenaikan sebesar 0,01 persen.