Tampang

Sekuritas Asing Rekomendasikan Saham BNI (BBNI) Beli, Segini Targetnya

17 Jun 2024 20:32 wib. 51
0 0
Sekuritas Asing Rekomendasikan Saham BNI (BBNI) Beli, Segini Targetnya
Sumber foto: bni.go.id

Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) telah menjadi incaran oleh sekuritas asing, menjadi saham perbankan KBMI IV. Saham bank dengan aset lebih dari Rp 1.000 triliun direkomendasikan untuk dibeli karena fundamentalnya yang solid. Equity Analyst OCBC Sekuritas, Budi Rustanto, CFA, FRM, bersama dengan Farrell Nathanael merekomendasikan aksi beli untuk saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) berdasarkan riset mereka yang dirilis pada 16 Mei 2024. Mereka memperkirakan bahwa kinerja BBNI tahun ini akan tetap terjaga baik, mengingat pencapaian kuartal 1 dan strategi yang akan dijalankan oleh Manajemen ke depan.

Dari sisi kredit, pertumbuhan BBNI diperkirakan mencapai 9% year-on-year (yoy) sepanjang 2024. Pertumbuhan ini didorong oleh segmen yang berisiko rendah, seperti kredit korporasi, kredit konsumen, serta pembiayaan oleh perusahaan anak, terutama hibank dan BNI Finance. Sebagai Bank dengan catatan panjang di segmen Korporasi, BBNI tentunya memiliki pipeline ekspansi yang tinggi di segmen ini. Dengan fokus ekspansi pada perusahaan blue chip dan pemain utama di masing-masing sektor ekonomi, ekspansi yang berkualitas ini akan memberikan imbal hasil yang optimal.

Manajemen BBNI juga menekankan akan mengoptimalkan turunan bisnis atau value chain dari nasabah korporasi untuk menumbuhkan segmen commercial. BBNI berencana meningkatkan Loan to Deposit Ratio (LDR) menjadi di kisaran 90-91% dengan lebih selektif dalam penyaluran pinjaman dalam mata uang dolar. Dari sisi Net Interest Margin (NIM), diharapkan di level 4,2% sepanjang 2024. Hal ini didukung oleh upaya loan repricing secara terbatas, serta efisiensi cost of fund melalui diversifikasi sumber pendanaan, antara lain yang direalisasikan BBNI melalui penerbitan obligasi global sebagai alternatif pendanaan di tengah tingginya cost of fund perbankan saat ini.

"Selain itu, BBNI akan meningkatkan pendapatan berbasis biaya (fee based income) dari perdagangan valas, sindikasi, dan surat berharga," jelasnya, seperti dikutip Senin (17/6/2024). Credit cost (rasio penyisihan kerugian atau CKPN terhadap total kredit) diproyeksikan akan ada di kisaran 1% sepanjang 2024. Penurunan credit cost terutama akan berasal dari segmen korporasi yang kualitas asetnya sangat resilient, sedangkan biaya kredit di segmen lainnya diharapkan juga ada sedikit perbaikan. BBNI juga akan menjaga Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet yang sehat di level 2%.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%