Penguatan Rupiah tersebut menjadi kabar baik bagi perekonomian Indonesia. Kondisi ini dapat menciptakan dorongan positif terhadap sektor ekspor, membuat produk Indonesia lebih kompetitif di pasar internasional. Selain itu, penguatan Rupiah juga dapat membantu mengendalikan inflasi dan memperkuat daya beli masyarakat.
Meskipun begitu, penguatan Rupiah tidak terlepas dari dinamika ekonomi global, termasuk kebijakan moneter dan fiskal Amerika Serikat. Kondisi tersebut dapat berdampak lebih lanjut terhadap pergerakan Rupiah dalam jangka panjang.
Meskipun Rupiah berhasil kembali ke level Rp15.900-an, tetap diperlukan upaya untuk memperkuat fundamental ekonomi dalam negeri. Diperlukan kebijakan yang mendukung struktural untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan membuka peluang investasi yang lebih luas.
Sebagai langkah strategis, pemerintah perlu memperkuat sektor riil, meningkatkan daya saing industri, serta memberikan perlindungan terhadap pelaku usaha dalam negeri. Kondisi tersebut dapat memberikan landasan kuat bagi pergerakan Rupiah dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.