Nilai tukar rupiah akhirnya mampu menguat di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada pekan ini setelah terus menerus ambruk. Merujuk Refinitiv, nilai tukar rupiah ditutup di Rp 16.370 per US$1 atau menguat 0,15% pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (28/6/2024). Penguatan ini memperpanjang tren positif rupiah menjadi dua hari beruntun.
Dalam sepekan nilai tukar rupiah menguat 0,46% pekan ini. Penguatan ini menghapus catatan buruk mata uang Garuda yang ambruk dalam dua pekan beruntun sebelumnya.
Nilai tukar rupiah sempat ambruk mendekati level Rp 16.500 pada pekan sebelumnya atau terlemah sejak pandemi Covid-19. Kondisi ini memunculkan kekhawatiran banyak pihak, termasuk pemerintah.
Sejumlah faktor menjadi penyebab ambruknya rupiah mulai dari capital outflow, kebijakan suku bunga di AS, hingga kekhawatiran investor mengenai kebijakan fiskal pemerintah berikutnya di bawah Presiden terpilih Prabowo Subianto.