Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini telah mengungkapkan bahwa pihaknya tidak mengusulkan bantuan terkait fenomena El Nino kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Dalam penjelasannya, Risma mengatakan bahwa bantuan tersebut tidak diajukan karena mereka tidak memiliki informasi mengenai keadaan keuangan dan ekonomi secara keseluruhan yang cukup memadai untuk mendistribusikan bantuan tersebut.
Risma secara tegas menyatakan, "Kami tidak mengusulkan. Kami tidak berani mengajukan karena kami tidak memiliki informasi mengenai kondisi keuangan. Kami tidak berani karena kami tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kondisi makro dan berbagai masalah yang ada."
Sebagaimana diketahui, bantuan terkait El Nino diberikan sebagai respons terhadap menurunnya produktivitas pertanian akibat fenomena iklim tersebut. Dalam konteks yang sama, Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, telah menjelaskan bahwa fenomena ini telah diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Airlangga juga menjelaskan bahwa El Nino juga berdampak pada penurunan produksi di beberapa negara, dengan contoh peningkatan harga beras yang terjadi di sejumlah negara produsen beras seperti Thailand dan Vietnam.
Situasi ini kemudian menimbulkan kekhawatiran terkait dampaknya terhadap konsumsi masyarakat rentan ekonomi, yang sebagian besar pengeluarannya digunakan untuk membeli bahan pangan. Menurunnya daya beli masyarakat rentan ini dapat menyebabkan peningkatan tingkat ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan pangan, yang pada gilirannya dapat berdampak buruk pada kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.
Dalam konteks inilah, pentingnya peran dari pemerintah untuk mengantisipasi dan mengelola dampak dari fenomena iklim seperti El Nino menjadi semakin terlihat. Langkah-langkah untuk mengurangi dampak negatif dari penurunan produktivitas pertanian diharapkan dapat segera diambil, dan sudah seharusnya pemerintah memiliki gambaran yang jelas mengenai kondisi ekonomi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk merumuskan kebijakan tersebut. Ketersediaan data dan informasi yang akurat dan terkini menjadi kunci dalam proses pengambilan keputusan yang efektif.