Tidak Adanya Regulasi Harga yang Kuat
Tidak adanya regulasi harga yang kuat dari pemerintah juga berkontribusi pada masalah ini. Berbeda dengan komoditas strategis seperti beras, yang harganya sering dikontrol oleh pemerintah melalui Bulog, harga singkong cenderung dibiarkan mengikuti mekanisme pasar. Ketika pasokan melimpah, harga turun drastis tanpa ada batas bawah yang melindungi petani.
Ketidakstabilan harga ini membuat petani enggan menjadikan singkong sebagai sumber pendapatan utama. Mereka mungkin menanam singkong hanya sebagai tanaman sampingan atau cadangan. Ini menciptakan siklus di mana singkong terus dianggap sebagai komoditas "murahan", dan masalah ini terus berulang dari tahun ke tahun tanpa solusi yang berkelanjutan.