Istilah Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C) adalah dua model transaksi yang sering disebut. Meskipun keduanya sama-sama berorientasi pada penjualan dan keuntungan, cara mereka beroperasi, menargetkan audiens, dan menjalankan strategi pemasaran sangatlah berbeda.
Siapa Target Audiensnya?
Perbedaan paling mendasar antara B2B dan B2C terletak pada siapa target pasarnya.
B2B (Business to Business) berfokus pada penjualan produk atau jasa dari satu bisnis ke bisnis lainnya. Pelanggan B2B bisa berupa perusahaan besar, usaha kecil menengah (UKM), atau lembaga pemerintah. Contohnya termasuk perusahaan yang menjual software akuntansi ke perusahaan lain, pabrik yang memasok bahan baku ke pabrik lain, atau konsultan yang menawarkan jasa manajemen ke korporasi. Keputusan pembelian di sini sering kali diambil oleh tim atau komite, bukan oleh satu individu saja.
B2C (Business to Consumer) berfokus pada penjualan produk atau jasa langsung kepada konsumen akhir atau individu. Pelanggan B2C adalah masyarakat umum yang membeli barang atau jasa untuk penggunaan pribadi. Contohnya sangat familiar dalam kehidupan sehari-hari, seperti toko baju, restoran, toko online yang menjual buku, atau salon. Keputusan pembelian di sini cenderung lebih personal dan emosional.
Proses Pembelian yang Berbeda Jauh
Proses pembelian di kedua model ini juga sangat kontras, memengaruhi durasi dan kompleksitas transaksi.