Tampang

Memahami Perbedaan B2B dan B2C: Strategi Pemasaran yang Saling Bertolak Belakang

1 Sep 2025 14:02 wib. 13
0 0
Pebisnis
Sumber foto: Canva

Pada B2B, proses pembelian biasanya panjang dan rumit. Keputusan tidak dibuat secara instan karena melibatkan investasi besar, evaluasi mendalam, dan persetujuan dari beberapa pihak (misalnya manajer, direktur, dan tim keuangan). Pembeli B2B mencari solusi yang bisa meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, atau meningkatkan profitabilitas perusahaan. Mereka memerlukan informasi rinci, studi kasus, dan bukti yang kuat bahwa produk atau jasa tersebut adalah investasi yang bijak. Hubungan jangka panjang dan kepercayaan sangat penting dalam transaksi B2B.

Pada B2C, proses pembelian cenderung singkat dan impulsif. Konsumen akhir sering kali membuat keputusan pembelian berdasarkan kebutuhan atau keinginan pribadi yang muncul saat itu. Pertimbangan mereka lebih banyak dipengaruhi oleh harga, brand awareness, kenyamanan, dan emosi. Prosesnya bisa sesederhana melihat iklan, merasa tertarik, dan langsung membeli. Hubungan dengan pelanggan B2C mungkin tidak serumit B2B, tetapi volume transaksi bisa jauh lebih tinggi.

Strategi Pemasaran dan Komunikasi

Cara memasarkan produk atau jasa juga harus disesuaikan dengan audiens yang berbeda.

Pemasaran B2B lebih berfokus pada logika, fakta, dan nilai investasi. Konten pemasaran B2B biasanya berupa artikel blog yang mendalam, white paper, webinar, studi kasus, dan laporan industri. Saluran komunikasi yang digunakan cenderung lebih profesional dan spesifik, seperti LinkedIn, email marketing, atau pameran dagang. Pemasaran ini bertujuan untuk membangun otoritas, menunjukkan keahlian, dan meyakinkan pengambil keputusan bahwa bisnis tersebut adalah mitra yang dapat diandalkan.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?