“Kami ingin menunjukkan bahwa transformasi Krakatau Steel adalah nyata, dari sisi efisiensi, teknologi, dan daya saing regional,” ujar Akbar, menegaskan komitmen perusahaan terhadap peningkatan kinerja.
Penandatanganan ini merupakan bagian dari komitmen lebih luas yang ditegaskan dalam ASEAN Iron & Steel Council, sebuah inisiatif yang resmi terbentuk melalui MoU enam negara ASEAN di ISSEI 2025, yaitu Indonesia, Malaysia, Vietnam, Thailand, Singapura, dan Filipina. Tujuannya adalah untuk menciptakan integrasi kawasan, memperkuat ketahanan rantai pasok, dan membangun aliansi industri di tengah ketidakpastian global yang terus berlanjut.