Mata uang rupiah dibuka menguat ke posisi Rp16.288 per dolar AS pada perdagangan awal pekan, Senin (29/7/2024). Sementara itu nilai tukar yen Jepang berdasarkan data Bloomberg berada pada level Rp106 pada pukul 10.21 WIB.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Bloomberg, pada hari Senin ini, rupiah membuka perdagangan dengan menguat sebesar 0,08% atau 2 poin ke posisi Rp16.288 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar terpantau turun 0,13% ke level 103,93.
Kondisi tersebut juga mempengaruhi sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya. Sejumlah mata uang seperti dolar Singapura, won Korea, ringgit Malaysia, dan baht Thailand menguat terhadap dolar AS. Namun, sebaliknya, yuan China, rupee India, peso Filipina, dan dolar Taiwan cenderung melemah terhadap dolar AS.
Sebelumnya, Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memproyeksikan bahwa pada perdagangan Senin, mata uang rupiah diperkirakan fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.290 hingga Rp16.370 per dolar AS. Ibrahim juga menyatakan bahwa pelaku pasar sedang memperhatikan data PDB AS kuartal kedua 2024 yang lebih kuat dari ekspektasi, serta fokus pada data indeks harga PCE AS yang merupakan pengukur inflasi pilihan Federal Reserve, untuk mendapatkan isyarat lebih lanjut tentang pemotongan suku bunga.
Selain itu, terdapat sentimen dari dalam negeri yang juga mempengaruhi pergerakan mata uang, seperti perkembangan utang luar negeri Indonesia ke China yang terus dipantau oleh pasar. Data statistik utang luar negeri milik Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa posisi utang luar negeri Indonesia pada akhir Mei 2024 berada di angka US$407,3 miliar atau setara Rp6.634,1 triliun, naik 1,8% (year-on-year/yoy) dari Mei 2023 yang senilai Rp400,24 miliar.
