Dalam konteks ini, kerja sama dengan Krakatau Steel dapat memberikan alternatif pasokan baja yang lebih stabil dan terpercaya bagi Vietnam Steel Corporation, sekaligus memperkuat posisi Krakatau Steel di pasar regional yang semakin kompetitif.
Penandatanganan nota kesepahaman ini menjadi langkah strategis Krakatau Steel untuk memantapkan posisinya sebagai hub baja kawasan ASEAN. Setelah menjalin kemitraan dengan sejumlah mitra dari Timur Tengah dan Eropa, kini Krakatau Steel fokus memperkuat blok regional, dimulai dari Vietnam.
Kerja sama ini juga sejalan dengan strategi hilirisasi nasional. Krakatau Steel tidak ingin sekadar mengekspor baja kasar, tetapi berambisi memperluas penetrasi pasar untuk produk-produk baja bernilai tambah seperti:
- Baja otomotif untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik.
- Baja pertahanan untuk mendukung produksi dalam negeri bersama PT Pindad dan PT PAL.
- Baja konstruksi bersertifikasi hijau yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
MoU ini juga sejalan dengan komitmen peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Sebagai produsen domestik, Krakatau Steel tidak hanya ingin memasok kebutuhan Vietnam, tetapi juga menjajaki potensi pertukaran material dan komponen baja yang bisa memperkuat basis produksi Indonesia. Sinergi ini juga membuka peluang harmonisasi spesifikasi produk di antara negara-negara ASEAN, menciptakan standar yang lebih terintegrasi.