Namun, berselang beberapa bulan perusahaan Belanda tersebut datang menawarkan kembali dengan skema berbeda. Pada awalnya kajian di arus laut NTT menghasilkan kecepatan arus di bawah 2,8 meter per detik. Kemudian pada kajian kedua ditemukan arus laut yang menghasilkan kecepatan empat sampai lima meter per detik.
Pada kajian kedua tersebut adalah hal yang dapat didiskusikan dengan pemerintah, sebab harganya cukup kompetitif, yaitu 7,18 sen per kwh.
"Saya bilang, kalau 7,18 sen per kwh, maka PLN bisa bangun 20 MW di sana. Dan saya tidak perlu tawar lagi," kata Jonan.
Sementara itu, Direktur Pengadaan Strategis I PLN Nicke Widyawati mengaku belum didatangi oleh perusahaan Belanda yang telah mendiskusikan arus laut dengan Kementerian ESDM tersebut.