Tampang

Industri Baja Nasional Hadapi Tantangan di Era Hilirisasi: Tenaga Kerja, Dekarbonisasi, hingga Banjir Impor

30 Mei 2025 22:57 wib. 30
0 0
Ilustrasi coil baja.(PIXABAY/JOTOLER)
Sumber foto: Google

Tampang.com, Indonesia – Industri baja nasional terus berupaya memperkuat diri dalam menghadapi era hilirisasi, dengan dukungan penuh dari pemerintah. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, sejumlah tantangan besar perlu diatasi melalui strategi yang matang. Dalam sesi diskusi Indonesia Steel Summit & Exhibition Indonesia (ISSEI) 2025 beberapa waktu lalu, para pembicara dari lintas kementerian dan pelaku industri strategis menjabarkan isu-isu krusial tersebut.

Dedi Latip, Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, menegaskan bahwa hilirisasi logam dan mineral merupakan prioritas strategis nasional. Peta jalan investasi difokuskan pada peningkatan kapasitas produksi baja. “Industri baja termasuk sektor unggulan, bahkan berperan menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya dikutip Jumat (30/5/2025).

Dalam catatan BKPM, realisasi investasi di sektor logam dasar meningkat signifikan, dari Rp 61,6 triliun pada 2019 menjadi Rp 200,3 triliun pada 2023. Proyeksi kebutuhan baja nasional juga melonjak hingga 100 juta ton pada 2045. Meskipun demikian, tantangan seperti kebutuhan tenaga kerja terampil, tekanan global, dan pentingnya insentif fiskal menjadi fokus strategis agar transformasi industri berjalan sukses.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Sejarah dan Evolusi Game RPG dari Masa ke Masa
0 Suka, 0 Komentar, 12 Jul 2024

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?