Selain itu, hal tersebut juga dipengaruhi oleh rilis FDI Indonesia pada kuartal II 2024 yang mengalami peningkatan sebesar 16,6% secara tahunan. Begitu pula dengan melemahnya sentimen konsumen di Amerika Serikat.
"Kenaikan sentimen ekspektasi penurunan Fed Rate di FOMC mendatang dan rilis Dallas Fed Manufacturing Index tadi malam yang mengecewakan juga mempengaruhi proyeksi apresiasi rupiah pada hari itu," ujar Fikri.
Dengan adanya ketidakpastian terkait suku bunga The Fed dan pelemahan indeks dolar AS, rupiah menghadapi tekanan untuk melemah. Analisis selanjutnya dapat melibatkan informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpastian pasar di Indonesia serta dampaknya pada kondisi ekonomi nasional.