Golkar, partai politik yang pernah menjadi kekuatan dominan di Indonesia, kini tengah mengalami dinamika politik yang menarik. Salah satu topik hangat yang sedang menjadi perbincangan adalah kemungkinan bergabungnya tokoh-tokoh berpengaruh seperti Joko Widodo (Jokowi), dan Gibran Rakabuming Raka dalam struktur Golkar. Potensi ini menimbulkan spekulasi dan pertanyaan mengenai bagaimana pengaruh mereka terhadap partai Golkar dan sistem politik Indonesia secara keseluruhan.
Airlangga Hartarto, merupakan salah satu tokoh penting dalam partai Golkar. Beliau adalah sosok yang dihormati di tengah-tengah partai politik tersebut dan di mata publik. Keikutsertaannya dalam struktur Golkar secara lebih aktif dapat memberikan dampak yang signifikan, terutama dalam menguatkan posisi partai tersebut di kancah politik nasional. Dengan latar belakangnya yang kuat di bidang ekonomi, Airlangga memiliki kapasitas untuk memperkuat citra Golkar sebagai partai yang peduli terhadap pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Di sisi lain, kemungkinan Jokowi, Presiden ke-7 Indonesia, dan putranya, Gibran Rakabuming Raka, yang kini menjadi Wapres, bergabung dengan Golkar juga menarik perhatian publik. Meskipun keduanya bukan merupakan kader Golkar, namun partai ini dapat menjadi tempat yang strategis bagi mereka untuk memperluas jaringan politik dan mendapatkan dukungan yang lebih luas. Kehadiran Jokowi dan Gibran dalam Golkar dapat memberikan pengaruh besar terhadap citra partai tersebut, terutama dalam menarik simpati pemilih dari berbagai kalangan.