“Kebijakan stabilisasi terlihat sporadis, bukan solusi jangka panjang. Harga tetap naik, rakyat tetap menjerit,” ujar Henry Subekti, peneliti ekonomi pangan dari Litbang Agri Indonesia.
Distribusi dan Ketergantungan Impor
Masalah distribusi juga jadi biang kerok. Banyak petani mengeluh karena harga gabah tidak naik signifikan, sementara harga di konsumen melonjak. Ini menunjukkan ada mata rantai distribusi yang tidak efisien atau bahkan dieksploitasi.
Selain itu, ketergantungan terhadap impor beras cadangan juga menjadi perhatian. Jika pemerintah tak segera memperkuat kedaulatan pangan, krisis harga bisa berulang.
“Selama sistem bergantung impor dan distribusi tak transparan, kita akan selalu menghadapi siklus harga naik tiap tahun,” tambah Henry.
Langkah yang Harus Diambil
Untuk menekan harga dan menyeimbangkan pasar, beberapa langkah strategis yang bisa dilakukan: