Gelombang PHK yang dilakukan oleh Walt Disney Co. pada Senin (2/6/25) mengundang perhatian luas, mengingat perusahaan raksasa hiburan ini memberhentikan ratusan karyawan sebagai bagian dari langkah penghematan biaya. Pemutusan hubungan kerja (PHK) ini tidak hanya berdampak pada satu divisi, namun menyentuh berbagai sektor, termasuk pemasaran film, televisi, publisitas, casting pengembangan, serta operasi keuangan. Dengan adanya langkah ini, Disney berupaya untuk menyesuaikan struktur biaya mereka di tengah tantangan yang dihadapi oleh industri hiburan.
Beralih ke sisi positif, meskipun Disney melakukan PHK besar-besaran, perusahaan ini tetap melanjutkan rencana ekspansi layanan streaming mereka. Salah satu inisiatif besar yang tengah dipersiapkan adalah peluncuran layanan direct-to-consumer bernama ESPN, yang diharapkan dapat memanfaatkan kesuksesan jaringan olahraga mereka. Tentunya, langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Disney untuk tetap bersaing di pasar streaming yang semakin ketat.
Salah satu alasan di balik PHK ini mungkin terkait dengan dampak yang ditimbulkan oleh pandemi dan pergeseran perilaku konsumen menuju layanan streaming. Dengan banyaknya pemirsa yang beralih ke platform digital, Disney menghadapi tantangan dalam menjaga kinerja keuangannya. Oleh karena itu, langkah penghematan biaya melalui pemotongan jumlah karyawan menjadi salah satu solusi yang dirasa perlu.