Di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu, masyarakat kini merasakan sebuah dilema yang semakin nyata: uang semakin susah dicari, namun di sisi lain, pengeluaran semakin tinggi dan beragam. Menurut Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, fenomena ini terjadi karena berbagai faktor yang mempengaruhi kondisi keuangan masyarakat.
Salah satu penyebab utama dari dilema ini adalah meningkatnya biaya hidup. Piter Abdullah menjelaskan bahwa berbagai pos pengeluaran baru telah muncul yang sebelumnya tidak ada. Misalnya, kebutuhan akan internet kini menjadi hal yang penting dan harus dipenuhi, terutama di era digital ini. Dulu, masyarakat mungkin tidak terlalu memikirkan biaya internet karena aksesnya yang terbatas. Namun sekarang, dengan banyaknya aktivitas yang bergantung pada internet, seperti pekerjaan, pendidikan, dan bahkan hiburan, maka biaya ini menjadi pos pengeluaran yang tidak bisa diabaikan.
Biaya-biaya lain juga terus meningkat, baik itu kebutuhan pokok, kesehatan, pendidikan, maupun transportasi. Fenomena inflasi yang terjadi di berbagai sektor mendorong harga barang dan jasa naik, sehingga daya beli masyarakat semakin menurun. Dalam konteks ini, Piter Abdullah menekankan bahwa masyarakat tidak hanya berjuang untuk menghasilkan uang, tetapi juga menghadapi kenyataan bahwa setiap rupiah yang diperoleh harus dihabiskan untuk biaya-biaya yang semakin kompleks dan beragam.