“Kemitraan ini mencerminkan komitmen ketiga pihak untuk mendorong investasi hilirisasi nikel kelas dunia di Indonesia, yang merupakan salah satu pilar utama dalam memperkuat daya saing industri nasional," ungkap Pandu dalam siaran pers Danantara.
Kolaborasi ini juga bertujuan untuk mengintegrasikan kapasitas teknis tingkat global di bidang tambang berwawasan lingkungan yang mendukung pembangunan industri berkelanjutan, serta mengembangkan ekosistem bahan baku baterai kendaraan listrik yang berkelanjutan dan terintegrasi di Indonesia. Para pihak akan melakukan penilaian awal untuk mengidentifikasi proyek paling tepat dan menyiapkan peta jalan kolaborasi ke depan. Mereka sepakat bahwa pengelolaan aset harus mengedepankan efisiensi, nilai ekonomi, dan berlandaskan standar internasional yang ketat.
Kontribusi Eramet di Indonesia
Chief Executive Officer Eramet Group, Paulo Castellari, menegaskan bahwa Eramet telah memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan salah satu cadangan nikel terbesar di Indonesia melalui operasional pertambangan nikelnya di Weda Bay, Maluku, selama beberapa tahun terakhir.
Sebagai bagian dari komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan, pada tahun 2024, Eramet Indonesia menjalin kemitraan dengan Badan Geologi untuk memulai studi dan eksplorasi mineral kritis, termasuk litium, guna mendukung target transisi energi nasional.