Tampang.com | Pemerintah terus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal lewat program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Namun, di balik anggapan bahwa KUR adalah solusi inklusif bagi UMKM, muncul keluhan soal proses birokrasi yang dianggap rumit dan menyulitkan pelaku usaha kecil.
Meningkatnya Kebutuhan Akses Pembiayaan
UMKM yang menyerap lebih dari 97% tenaga kerja nasional menghadapi kendala klasik: minimnya akses modal. Program KUR diharapkan jadi solusi jangka pendek maupun panjang.
“Tanpa dukungan pembiayaan yang memadai, UMKM hanya akan jalan di tempat,” jelas Nina Sari, Ketua Asosiasi UMKM Nusantara.