Tampang

Bursa Saham China dan India Kian Menarik, Investasi Asing Dibalik Angka

8 Jul 2024 20:01 wib. 335
0 0
Bursa Saham China dan India Kian Menarik, Investasi Asing Dibalik Angka
Sumber foto: iStock

Sebagian pihak juga memprediksi bahwa ekuitas India akan memimpin pada paruh kedua tahun ini karena diskon valuasi dan perluasan pertumbuhan global. Menurut Joseph Little, kepala strategi global di HSBC Asset Management, kondisi tersebut menciptakan peluang bagi emerging markets, khususnya di Asia.

Sementara itu, kepala solusi investasi multi-aset untuk Asia Tenggara dari abrdn, Ray Sharma-Ong, lebih menyukai ekuitas India karena banyak katalis yang belum diperhitungkan, termasuk anggaran pemerintah serta ketahanan India terhadap ketegangan AS-China dan efek pengaruh dari pemilihan presiden AS.

Di sisi lain, saham China mengalami pasang surut setelah reli kuat pada awal tahun, namun survei umum maupun survei terpisah menemukan optimisme dari analis dan pengelola uang terhadap pasar saham terbesar kedua di dunia. HSBC Holdings pun optimis terhadap pasar saham China, memperkirakan bahwa sentimen negatif secara perlahan akan berubah.

Adanya ketegangan geopolitik dari pemilihan umum AS menjadi risiko utama bagi pasar Asia. Kebijakan yang lebih ketat diharapkan akan diberlakukan saat Presiden AS Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump berjuang untuk menunjukkan sikap mereka terhadap China.

Lebih dari separuh responden memperkirakan bahwa ekuitas Asia kemungkinan akan mengungguli ekuitas AS hingga akhir tahun 2024 dengan alasan pemangkasan suku bunga Fed dan valuasi yang murah. Namun, sebagian besar dari mereka hanya melihat kenaikan terbatas hingga 10% atau kurang.

Pergerakan bursa saham Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), cenderung melemah. Sepanjang tahun 2024, IHSG tercatat turun 0,27% menjadi level 7.253,372 pada perdagangan Jumat (5/7/2024).

Derasnya capital outflow di pasar keuangan Indonesia menjadi kekhawatiran banyak pihak. Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih senilai Rp36,46 triliun di pasar SBN, penjualan bersih Rp9,78 triliun di pasar saham, dan pembelian bersih Rp123,21 triliun di SRBI hingga akhir Juni 2024. Kondisi ini ikut membebani kinerja IHSG.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.