Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan, Indonesia saat ini menghadapi tantangan serius dalam bidang ketenagakerjaan, dengan jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) yang mencapai 26.455 kasus dari berbagai segmen industri. Angka ini menunjukkan dampak signifikan dari kondisi ekonomi yang tidak menentu, terutama di tengah perekonomian global yang sedang bergejolak. Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menyoroti bahwa mayoritas PHK terjadi di daerah Jawa Tengah dengan total 10.695 orang, diikuti DKI Jakarta sebanyak 6.279 orang, serta Riau yang melaporkan sekitar 3.570 orang yang terkena PHK.
Luhut mengakui tekanan yang dihadapi sektor industri, khususnya industri tekstil. Industri ini menjadi salah satu yang paling terpukul oleh situasi saat ini, mengingat banyaknya perusahaan tekstil yang terpaksa harus melakukan efisiensi hingga PHK. Namun, Luhut juga menyampaikan bahwa pemerintah tetap optimis dan berkomitmen untuk menciptakan 67.870 lapangan pekerjaan baru, khususnya dalam sektor padat karya, termasuk industri tekstil. Hal ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk meredam angka pengangguran sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.