Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, tetap optimistis program pembangunan tiga juta rumah yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto akan tetap berjalan meskipun anggaran kementeriannya dipangkas sebesar Rp3,66 triliun pada tahun 2025. Program ini menjadi salah satu prioritas utama dalam pemerintahan Prabowo, dengan tujuan menyediakan hunian yang layak bagi seluruh lapisan masyarakat di berbagai daerah, baik di desa, kota, maupun kawasan pesisir.
Maruarar Sirait menegaskan bahwa meskipun ada pengurangan anggaran, pihaknya akan tetap melanjutkan program ini dengan menggunakan pendekatan yang efisien dan efektif. "Program tiga juta rumah akan tetap berjalan meski anggarannya dipangkas. Kami akan menggunakan pendekatan kerja keras, kerja cerdas, dan efisiensi anggaran untuk memastikan target ini tercapai," ujar Maruarar dalam keterangannya, Jumat (9/2/2025).
Program tiga juta rumah ini mencakup pembangunan dan renovasi rumah di berbagai wilayah, baik di kota-kota besar, desa-desa, maupun di kawasan pesisir yang memiliki tantangan geografis dan ekonomi tersendiri. Maruarar menekankan pentingnya distribusi pembangunan yang merata agar seluruh masyarakat dapat merasakan manfaat dari program tersebut.