Respon Masyarakat dan Kesulitan dalam Upaya Konservasi
Ketika serangan buaya terjadi, reaksi masyarakat sering kali berupa penangkapan atau pembunuhan buaya sebagai langkah perlindungan diri. Hal ini menjadi tantangan besar bagi organisasi konservasi seperti Alobi Foundation, yang berusaha menyelamatkan dan merelokasi buaya yang terdampak.
Endi Yusuf, manajer penyelamatan Alobi Foundation, menyebutkan bahwa banyak buaya yang terluka akibat konflik dengan manusia sulit bertahan hidup. "Jika tim kami tiba di lokasi dan menemukan buaya dalam kondisi terluka, kemungkinan besar mereka tidak akan bertahan," ujarnya.
Meskipun buaya muara secara hukum dilindungi oleh peraturan pemerintah yang melarang penangkapan, perburuan, atau pembunuhan mereka, tingkat konflik yang tinggi di Bangka membuat regulasi ini sulit diterapkan.
Namun, menariknya, meskipun habitat mereka terus mengalami degradasi dan banyak buaya yang dibunuh, populasi buaya di Bangka tampaknya tetap stabil, bahkan mungkin meningkat. Hingga saat ini, belum ada data pasti mengenai jumlah populasi buaya muara di pulau tersebut, sehingga sulit untuk memprediksi bagaimana konflik ini akan berkembang di masa depan.